Banyak bagian dari kehidupan yang sering kita anggap ada bagian yang terpenting dan yang tak penting, ada yang kita lihat dan dikagumi dan ada yang kita benci. Itulah Kehidupan anak jalanan. Dari Sabang sampai Merauke hingga pelosok nusantara, tentu kita sering melihat yang namanya anak jalanan usia-usia 6-10 tahun. Mereka hadir didepan mata kita, di berbagai tempat baik terminal bus, jembatan, perempatan jalan dsb. mereka datang bermodal alat-alat yg bisa menghasilkan bunyi,(musik), dengan pakaian dan tubuh yang kucel dan kusam dan ada yang datang hanya bermodal dengan kedua tangan. semua itu hanya karena UANG yang digunakannya hanya untuk makan dan minum agar bisa bertahan hidup.Banyak masyarakat yang tak mengaharapkan kehadirannya, dan itupun juga buka jalan mereka yang ia pilih, banyak sebab dan faktor kedatangan mereka. Ditnggal orang tua, dipekerjakan dan diekploitasi oleh para preman, bahkan orang tua mereka sendiri, dan ada pula yg berasal tanpa tau asal usulnya.
Ketika saya pergi melakukan perjalanan keluar kota di berbagai kota di tanah jawa sering dijumpai anak-anak jalan beragam usia mulai dari 6-20th. mereka hadir di bus-bus kota, perempatan jalan dan terminal. banyak yang menghiraukan mereka ketika meminta recehan-recehan dari sebagian rezeki kita, ada yang memberi ada pula yang tidak memberi dikarenakan tidak suka atas kehadirannya maupun perilakunya dsb. mereka ngamen ternya ada preman dibelakangnya yang menyuruh mereka, ada orang tua mereka sendiri yang menyuruhnya. banyak sekali alasan mereka meminta-minta hanya agr diberi recehan uang. ketika melihat itu semua jujur sedih sekali melihat mereka, rasanya ingin mengambil merka merawat, dan mendidik mereka, tapi apa daya itulah yang menjadi mimpi saya.( ketika kelak saya akan kaya hehe)mereka itu merupakan bagian dari bangsa besar yaitu bangsa indonesia mereka tidak mendapatkan hak-hak meeka sebagai anak, yang harusnya mendapat kasih sayang dari orang tua, dari kita bahkan dari pemerintahpun wajib turut memperhatikan mereka tidak bisa menikmati masa-masa muda seperti anak sesusia-usia mereka yaitu mengenyam pendidikan, bermain dan belajar.
dalam menyikapi tersebut memang pemerintah tak bisa 100% untuk disalahkan tetapi harus mempunya problem solving yang tepat untuk mengatasi mereka, generasi-generasi muda bangsa, merekalah bibit sdm indonesia yang berkualitas dan unggul jika kita perhatikan. UUD 45 pun dalam pasalnya 34 menyatakan fakir miskin dan ANAK TERLANTAR dipelihara oleh negara. tetapi apa yang terjadi? faktnya mereka tak diperhatikan. banyak yang sudah mengkalim memperhatikan mereka, mereka di tangkap oleh satpol2 pp didata dan dibina tetapi kenyataannya mereka tetap ada dengan dalih mereka ingin kembali dan tidak mau diataur. jika mereka di perlakukan selayaknya manusia tentu mereka tidak akan kembali ke jalan-jalan. dari situ sebagain dari mereka ada lembaga-lembaga tertentulah yang tergerak mengurusi mereka dengan biaya yang terbatas. dengan tergeraknya individu,lembaga-lembaga yang mengurusi anak-anak jalanan. pemerintah seakan-akan sangat senang mereka tak mengeluarkan biaya-biaya besar untuk mengurusi mereka (dikorupsi aja uangnya). terkadang mereka berdalih dengan mengatasnamakn agama.
Jika kita semua dan pemerintah sadar akan betul cita-cita kemerdekaan bangsa yang tertulis semuanya dalam UUD 45 harusnya pemerintah akan secara tegas memaksa mereka dengan memperhatikan hak-hak mereka, menghidupinya secara layak menjadikan mereka generasi-genarsi unggul penerus bangsa . ingat Mereka adalah sama dan MEREKA ADALAH KITA!!!
No comments:
Post a Comment