Sunday, 10 August 2014

Ternyata ada, rokok yang menyehatkan


Bilik-Kata – Bagi anda para perokok berat yang sedang cemas dengan kesehatan, jangan khawatir, saat ini tengah dilakukan penelitian intensif untuk menciptakan rokok sehat. Penelitian itu dilakukan Lembaga penelitian peluruhan radikal bebas di Malang yang dipimpin langsung oleh Prof. Sutiman B. Sumitro, Guru besar biologi sel dan molekuler Universitas Brawijaya.

Lembaga ini bertujuan untuk membuat Inovasi mereduksi dampak negatif  rokok dan memperkuat dampak positif rokok dalam memperbaiki kualitas hidup. Menurut Prof. Sutiman, Dahulu rokok keretek dibuat untuk obat batuk, fakta ini tidak pernah di perhatikan oleh pemerintah maupun Industri rokok keretek nasional. Akhirnya ia pun melakukan penelitian terkait hal itu.

Ia menjelaskan, dengan cara menghilangkan radikal bebas dan memodifikasi molekul yang terkandung dalam asap rokok lewat sentuhan teknologi, bisa menghilangkan efek berbahaya rokok. Yaitu dengan divine cigarette yang bisa menjinakkan radikal bebas, namun senyawa dalam divine cigarette tersebut masih dalam proses dipatenkan.

Lebih lanjut, ia membenarkan jika Radikal bebas dalam rokok memang berbahaya, hasil pembakaran pada rokok bisa menimbulkan sekitar lima ribu komponen berbahaya seperti aseton (cat kuku), toluidin (cat), metanol (spiritus bakar), polonium (bahan rado aktif), arsen (racun tikus), dan toluene (pelarut industri).

Karena itulah, ia mengembangkan divine cigarette. Divine cigarette mengandung bahan yang bernama Lumacier. Untuk membuat rokok sehat caranya sangat mudah, yaitu dengan mengganti filter yang menempel pada rokok tersebut dengan divine cigarette.

Hasil penelitian sementara dari 200 responden, divine cigarette memberikan efek yang cukup baik bagi perokok. Mereka bisa merokok lebih ringan, bahkan asap rokok tersebut tidak mengepul sekalipun dilakukan di ruang ber-ac serta tidak meninggalkan bau. Perokok pasif bisa lebih aman berdekatan dengan perokok aktif.

Namun rokok sehat ini masih dalam penyempurnaan. Prof. Sutiman masih belum memperkenalkan ke publik, ia juga belum mengijinkan industri rokok untuk memproduksinya secara massal. Semoga penemuan ini segera bisa dinikmati banyak orang dan tidak ada lagi yang jatuh sakit karena asap rokok. [tek]

No comments:

Post a Comment